Terapi dan trik berhenti merokok
Apakah anda perokok berat.? perokok pemula.? mau mulai merokok.? atau ingin berhenti merokok.?
Semoga setelah membaca artikel saya ini, anda dapat memutuskan jawaban apa yang anda pilih, tapi dengan jelas, tulisan ini bertujuan untuk membantu anda untuk memutuskan untuk tidak menjadi perokok, dan mampu untuk membantu anda dalam upaya menghentikan kebiasaan merokok anda.
Sebelum masuk ke dalam uraian terapi dan trik, harus terlebih dahulu di pahami bahwa merokok adalah sebuah keputusan. Sebagaimana layaknya sebuah keputusan, pastinya terlebih dahulu ada beberapa pertimbangan pribadi yang kita buat dalam pikiran kita, yang kemudian, buah dari pemikiran itulah yang menjadi sebuah dasar dari keputusan untuk kita menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya.
Apakah yang di rasakannya..? yes, sepertinya enak.! |
Beberapa pertimbangkan ketika membuat keputusan untuk merokok adalah :
- Merokok itu enak
- Pengisi waktu senggang
- Teman ketika bekerja atau melakukan aktifitas
- Pengganti kebiasaan ngemil yang bikin gemuk
- Menyalurkan emosi
- Membuat terlihat lebih keren dan macho bagi pria atau lebih independent bagi wanita
- Jajanan murah meriah :)
- dan seterusnya....
Lalu apa yang salah, sepertinya semuanya pertimbangan itu terlihat normal.
Seperti ungkapan jendela memiliki 2 sisi yang berbeda, demikian juga pemikiran, pendapat dan pandangan yang juga dapat di lihat dari sisi yang berbeda. Saya sangat yakin bahwa 99,9% dari pasangan perokok yang menginginkan pasangannya menghentikan kebiasaannya merokok akan tahu kebalikan dari pertimbangan-perimbangan tersebut di atas.
Tetapi untuk perokok berat apalagi yang level manajer ke atas ataupun para orang tua, serta para kakak-kakak / memiliki otoritas, dan tidak memiliki masalah finansial untuk keperluan merokoknya, jelas argument apapun dapat di tangkalnya, seperti beberapa kasus materi argumentasi seperti di bawah ini :
Kesehatan dan keuangan
Konflik ini akan sangat sering terjadi, umumnya bagi pasangan yang saat memulai hubungan dengan beranggapan bahwa kebiasaan buruk merokok pasangannya nanti akan hilang dengan berjalannya waktu,
Nyatanya anggapan itu tidak dapat berjalan mulus seperti perkiraannya,
Yups, itu yang terjadi :)
Seperti ungkapan jendela memiliki 2 sisi yang berbeda, demikian juga pemikiran, pendapat dan pandangan yang juga dapat di lihat dari sisi yang berbeda. Saya sangat yakin bahwa 99,9% dari pasangan perokok yang menginginkan pasangannya menghentikan kebiasaannya merokok akan tahu kebalikan dari pertimbangan-perimbangan tersebut di atas.
Tetapi untuk perokok berat apalagi yang level manajer ke atas ataupun para orang tua, serta para kakak-kakak / memiliki otoritas, dan tidak memiliki masalah finansial untuk keperluan merokoknya, jelas argument apapun dapat di tangkalnya, seperti beberapa kasus materi argumentasi seperti di bawah ini :
Kesehatan dan keuangan
- "Emang kalo saya berhenti merokok umur saya lebih panjang.? banyak tuh yang ga ngerokok terus mati muda karena kena tumor, kanker ataupun penyakit lainnya .."
- "kalo masalah bahaya, makanan di pasaran juga banyak tuh yang pake bahan berbahaya...
- "Mau ngeberhentiin orang ngerokok, tutup pabriknya aja,...
- "pabrik rokok itu memberikan lapangan pekerjaan serta memberikan penghasilan pada negara..
- "ngemil juga sama aja, pake duit, juga bisa bikin gemuk bisa juga bikin sakit, bla bla and bla...
Religius atau rohani
- "Tokoh agama juga banyak yang ngerokok walaupun ada fatwa haramnya..."
- "Mana ada ayat di alkitab yang ngelarang ngerokok, coba tunjukin.!"
- dan seterusnya...
Dan saya tidak akan membantah argument-argument tersebut di atas karena memang argument tersebut tidak salah.. (meski jelas bahwa tidak salah belum berarti benar ^_^ )
konflik dan argumentasi tanpa akhir ^____^ |
Kaya gini neh kalo pasangan lagi ribut soal rokok, hayoo ngaku ^____^
Konflik ini akan sangat sering terjadi, umumnya bagi pasangan yang saat memulai hubungan dengan beranggapan bahwa kebiasaan buruk merokok pasangannya nanti akan hilang dengan berjalannya waktu,
Nyatanya anggapan itu tidak dapat berjalan mulus seperti perkiraannya,
Yups, itu yang terjadi :)
So, saya rasa sekarang kita bisa siap untuk masuk ke dalam terapi dan trik berhenti merokok. Oh iya, sekedar informasi saya adalah type orang yang mencemplungkan diri untuk tahu artinya basah, tapi tidak untuk tenggelam, untuk merasakan yang tidak enak dan untuk memahami tentang akibatnya. So, saya tidak akan bilang bahwa saya adalah orang benar, karena semua yang namanya salah dan buruk pernah saya lakukan. Btw, butuh 40 tahun untuk menceritakan segala perbuatan buruk saya, untungnya saya ga ketangkep polisi waktu melakukan semua kesalahan tersebut dan berita baiknya lagi, saya telah berubah ^___^
Semua ini harus bermula dengan sebuah kata sederhana .. "TELADAN".
Inilah sisi "jendela" lainnya atau pemikiran, pendapat dan pandangan yang dapat dilihat dalam upaya untuk tidak ataupun berhenti merokok. Sudah sepantasnya orang yang lebih dewasa menjadi teladan bagi orang-orang muda di sekitarnya. Begitu juga sepantasnya orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Apakah seorang yang lebih muda dapat menjadi teladan bagi teman atau kerabatnya yang lebih tua.? Atau dapatkah kita menjadi example bagi orang-orang di sekeliling kita.?
Inilah dasar dari pertanyaan yang bisa masuk kedalam pikiran untuk di pertimbangkan serta yang menjadi terapi dan trik berhenti merokok.
Jika kata teladan di terjemahkan ke bahasa inggris, maka akan keluar "model, example, pattern".
Berdasarkan penilaian pribadi, seberapa besar potensi anak ini menjadi seorang perokok ketika beranjak dewasa dengan keteladanan dari seorang ayah seperti nampak pada gambar ini.? |
Terapi pikiran yaitu dengan memenangkan argument anda sendiri dengan melawan segala argument yang membenarkan merokok dengan sebuah argument "saya tidak mau membawa kebiasaan buruk ke dalam rumah tangga saya."
Khusus untuk para perokok yang pernah atau sedang memiliki keinginan untuk berhenti merokok, tetapi masih gagal dan gagal lagi saya hanya ingin ingatkan anda untuk mempertimbangkan satu kata yaitu aku adalah pemenang.!
Bayangkan rasanya berjalan di antara perokok dan anda dapat mengatakan kepada diri anda sendiri dengan bangga "saya telah berhasil berhenti merokok dan SAYA MENANG .!"
Khusus untuk para orang tua saya hanya ingatkan anda untuk mempertimbangkan apakah merokok adalah kebiasaan buruk atau kebiasaan baik yang layak untuk di wariskan kepada anak.?
Bayangkan rasanya wibawa kemenangan karena tidak ada lagi komentar anak-anak ataupun isteri yang ketika di tegur karena melakukan kebiasaan buruk, malah berbalik menegur dengan mengatakan "bapak juga ga bisa berhenti kebiasaan buruk merokok."
Atau bayangkan bagaimana damainya perasaan dalam hati karena konflik dalam pikiran sudah berhasil anda menangkan dengan cara tidak membiarkan kebiasaan buruk anda tidak tertular oleh anak-anak anda.
Khusus untuk anda remaja yang masih memulai merokok, saya ingatkan anda untuk mempertimbangkan apakah ini merokok adalah sebuah kesuksesan di saat dewasa.?
No comments:
Post a Comment