Cara Membuat CABE KERING DAN CABE BUBUK
Dalam beberapa masakan Asia, bubuk cabai merupakan salah satu bahan yang cukup sering digunakan. Tetapi, bahan ini tidak begitu mudah didapatkan.
Jangan khawatir, bubuk cabai dapat Anda buat sendiri di rumah dengan mudah. Berikut beberapa langkahnya, seperti dilansir thechilikilling.com.
Pertama-tama buang isi cabai merah besar jika Anda tidak ingin bubuk cabai Anda memiliki rasa pahit. (sesuai selera). Potong cabai menjadi dua bagian.
Siapkan oven, letakkan cabai pada loyang dan panggang selama sekitar 3-4 menit pada suhu 150 derajat Celcius.
Tambahkan jintan yang disangrai hingga berubah warna sekitar 2-3 menit. Jintan yang digunakan dengan perbandingan 1: 10 dengan cabai.
Dinginkan kedua bahan tersebut, kemudian blender dengan blender kering hingga halus.
Bubuk cabai anda sudah siap digunakan.
Mudah bukan, Ladies? Tambahkan sensasi pedas pada makanan Anda dengan bubuk cabai buatan sendiri.
Tuesday, August 19, 2014
Monday, August 18, 2014
Cabai Kering
Sistem Agribisnis dengan Komoditi Cabai Merah
Sub Sistem Agroindustri
Sekalipun cabai merah mempunyai prospek permintaan yang baik, tetapi sektor budidaya cabai merah dalam skala usaha kecil masih menghadapi berbagai masalah atau kendala. Permasalahan/kendala utama yang dapat menyebabkan bisnis usaha kecil budidaya cabai merah sering menghadapi resiko gagal, tidak adanya kepastian jual, harga yang berfluktuasi, kemungkinan rendahnya margin usaha, lemahnya akses pasar, dan ketidakmampuan untuk memenuhi persyaratan teknis bank.
Upaya yang ditempuh untuk membantu Usaha Kecil (UK) dalam bidang agribisnis budidaya cabai merah agar mereka mampu memanfaatkan peluang dan sekaligus untuk memecahkan masalah yang dihadapi (kelemaha dalam sistem, penerapan teknolodi, kelemahan dalam distribusi/pemasaran) dilaksanakan melalui pengembangan kebijakan di sektor-sektor pemerintah, moneter dan di sektor riil. Antara lain dengan : menyediakan kredit yang sesuai dan cocok untuk agribisnis berskala kecil, menciptakan kondisi yang kondusif bagi pengembangan tanaman hortikultura sayut-sayuran yang tergolong rempah-rempah termasuk di dalamnya untuk mata dagangan cabai merah dan memberikan jaminan keberhasilan proyek melalui penerapan pengembangan budidaya cabai merah.
Ada beberapa hal terkait dengan agroindustri cabai merah :
1. Tepung cabai merah
Tepung cabai merah kering terutama banyak dimanfaatkan sebagai bubuk murni pelengkap bumbu masakan instan seperti mie atau bihun. Disamping itu mulai dikembangkan pula dalam bentuk kemasan botol atau alumunium foil.
- Proses pembuatan tepung cabai
a. Sortasi (pemilihan)
Sortasi (pemilihan) dilakukan untuk memilih cabai merah yang baik, yaitu tingkat kemasakannya di atas 60%, sehat, dan fisiknya mulus (tidak cacat).
b. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan sisa-sisa pestisida. Pencucian dilakukan sampai bersih dan tangkai cabai dibuang.
c. Pembelahan
Pembelahan dulakukan sebelum pengeringan. Tujuannya untuk mempercepat waktu pengeringan. Pada waktu melakukan pembelahan, sebaiknya menggunakan sarung tangan plastic agar terhindar dari rasa pedas.
d. Blanching
Cabai merah yang telah bersih direndam dalam air panas yang hampir mendidih (90OC) dan telah diberi kalsium metabisulf atau atrium bisufit 2g/l air (0,2%) selama ± 6 menit. Setiap kilogram cabai dibutuhkan air panas ± 1,51 g/l. Kemudian cabai diangkat dan dimasukkan ke dalam air dingin, sehingga proses pemanasan terhenti. Cabai ditiriskan dan selanjutnya siap dikeringkan. Tujuanblanching untuk mempercepat waktu pengeringan, mencegah browning, dan memperpanjang daya simpan. Selain itu juga untuk mencegah cabai menjadi keriput dan warna tidak kusam akibat proses pengeringan.
e. Pengeringan
Setelah melakukan tahapan blanching, cabai siap dikeringkan. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara :
· Pengeringan alami
· Pengeringan buatan
Pada pengeringan alami, cabai dijemur selama ± 8 – 10 hari dengan panas matahari. Apabila cuaca kurang baik, pengeringan relatif lama (12 – 15 hari). Cara ini biayanya cukup murah, tetapi kelemahannya sangat bergantung pada cuaca dan dapat mengakibatkan turunnya kualitas cabai kering yang dihasilkan. Guna mempercepat waktu pengeringan serta meningkatkan kualitas cabai, pengeringan dilakukan dengan pengering buatan (oven) pada suhu 60OC selama 10 – 15 jam. Pada tahap ini suhu alat pengering harus diperhatikan jangan sampai melebihi 60OC. Saat pengeringan, bahan sebaiknya dibolak-balik setiap 3 – 4 jam agar keringnya merata. Pengeringan dapat diakhiri apabila kadar air telah mencapai 7 – 8 % atau bilai cabai merah kering sudah mudah dipatahkan. Penyusutan berat sekitar 80 – 85 %, yaitu dari 30 kg cabai segar akan dihasilkan 4 – 5 kg cabai kering.
f. Penggilingan
Cabai merah yang sudah kering dihaluskan dengan menggunakan alat penepung (gilingan) sehingga diperoleh bubuk cabai merah. Selain gilingan dapat juga digunakan blender (rumah tangga), gilingan kopi atau mesin giling khusus bubuk cabai yang biasanya digunakan untuk keperluan industry menengah ke atas.
2. Abon cabai merah
Abon merupakan salah satu jenis lauk yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Selain praktis dan tahan lama, abon memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Ada banyak merk serta jenis abon yang bisa kita temui di pasaran. Yang saat ini sedang banyak digemari orang adalah abon cabai. Sebuah penemuan yang cukup fenomenal karena setelah sekian lama kita mengenal abon yang terbuat dari aneka daging, mulai dari sapi, ayam, sampai ikan dan sekarang muncul abon cabe yang ternyata peminatnya juga sangat banyak.
Abon cabai merah merupakan tindak lanjut dari proses pengeringan cabai. Dalam proses pembuatannya, setelah cabai merah mengering, cabai merah diolah menjadi abon dan ditambahkan materi sesuai kebutuhan. Ada beberapa jenis abon cabai merah yang cukup dikenal, yaitu :
- Abon cabai merah original (abon cabai merah yang hanya menggunakan cabai merah tanpa ditambahkan bahan yang lain)
- Abon cabai merah ebi (abon cabai merah dengan menggunakan ebi)
- Abon cabai merah teri (abon cabai merah dengan ditambahkan teri)
Berikut merupakan cara pembuatan abon cabai merah original.
1. Cuci bersih cabe merah keriting dan cabe rawit, kemudian tiriskan.
2. Keringkan kedua jenis cabe yang telah dicuci bersih tadi dengan cara dijemur dibawah sinar matahari secara langsung atau dengan menggunakan oven
3. Setelah cabe benar-benar kering, tidak mengandung air lagi, maka cabe siap dihaluskan.
4. Haluskan cabe dengan menggunakan food processor atau blender biasa.
5. Setelah cabe halus dan teksturnya ringan, pindahkan cabe ke dalam baskom kering.
6. Haluskan semua bahan bumbu kemudian tumis sampai harum di wajan yang berukuran besar.
7. Masukkan cabe yang sudah halus ke dalam wajan, aduk terus sampai semua bumbu tercampur rata dan sangat kering (tidak berminyak lagi)
8. Diamkan sampai dingin dan abon cabe siap disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat
Sedangkan untuk membuat abon cabai dengan variasi rasa lain, seperti ebi, bawang putih, teri, dll bisa dapat ditambahkan pada saat memasukkan cabai ke dalam wajan. Kemudian, gunakan sedikit saja minyak untuk menumis bumbu halus supaya abon yang dihasilkan tdiak berminyak. Tunggu abon sampai benar – benar dingin dan kemudian dilakukan pengemasan agar abon bisa tahan lama dan tidak berjamur.
3. Saus cabai
Bahan Saus Sambal Kemasan :
· Cabai rawit merah 100 gram
· Cabai merah besar 100 gram
· Garam 25 gram
· Gula pasir 125 gram
· Modified Starch Saus 30 gram
· Cuka 25% 10 ml
· Sodium Benzoat 2 gram
· Anti Oksidan 0,5 gram
· Bumbu masak 2 gram
· Bawang putih giling 6 gram
· Merica bubuk secukupnya
· Air 600 ml
· Pewarna secukupnya
Cara membuat Saus Sambal Kemasan :
1. Haluskan cabai merah besar dan cabai rawit dengan blender, sisihkan.
2. Larutkan modified starch dan 100 ml air, sisihkan.
3. Campur gula dan 500 ml air, masak hingga mendidih dan gula larut.
4. Tambahkan cabai merah yang sudah dihaluskan, aduk rata.
5. Masukkan garam, bumbu masak, sodium benzoat, anti oksidan, garam, merica dan pewarna. Aduk rata.
6. Tuang campuran modified starch sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
7. Masukkan cuka, aduk rata.
8. Angkat dan biarkan uap panasnya hilang, saus sambal siap dikemas.
Tips :
· Cabai rawit bisa dikurangi atau ditambah sesuai selera untuk menyetel tingkat kepedasan.
· Agar tidak langu, rebus dahulu cabai sebelum digiling selama 10 – 15 menit terhitung setelah air mendidih.
Keterangan bahan :
· Cuka berfungsi sebagai pemberi rasa asam pada sambal, agar pengawet bekerja maksimal. Untuk memperoleh cuka 25% sebanyak 100 ml, dengan biaya lebih murah saja 75 ml air mineral ( aquadest ) dengan 25 ml Acetic Acid Glasial.
· Sodium benzoat berfungsi sebagai pengawet, bersama-sama cuka 25% akan mengawetkan sambal agar tidak cepat rusak.
· Anti oksidan berfungsi untuk mencegah terjadinya perubahan warna.
· Modified starch saus berfungsi sebagai pengental dan pada penyimpanan baik suhu rendah atau tinggi, viskositas atau kekentalannya lebih stabil. Tidak disarankan menggunakan pengental dari tepung kanji / tapioka karena dalam penyimpanan bisa menimbulkan air dan kekentalannya tidak stabil.
· Pewarna yang digunakan adalah peawarna makanan atau bisa juga carmoisine / Ponceau 4R. Fungsi pewarna disini agar sambal yang dihasilkan warnanya bisa bagus
Origin source : http://prayogo23.blogspot.com/2012/03/sub-sistem-agribisnis-cabai-merah.html
Friday, August 1, 2014
Konsumsi 200 Gram Sayuran dan Buah Kurangi Risiko Stroke
MedanBisnis - Jakarta. Sebuah penelitian terbaru dari American Heart Association (AHA) menunjukkan, konsumsi 200 gram/hari sayuran dan buah -buahan dapat mengurangi risiko stroke.
Badan kesehatan dunia, WHO, memperkirakan peningkatan konsumsi sayuran dan buah hingga 600 gram/hari dapat mengurangi risiko stroke sebanyak 19 persen.
Untuk keperluan studi, AHA melakukan meta analisis pada 20 studi yang dipublikasikan 19 tahun terakhir, demi memperkirakan efek umum konsumsi sayuran dan buah pada stroke.
Meta analisis ini mencakup 760.629 orang partisipan dan 16.981 kasus stroke.
Hasil meta analisis menunjukkan, konsumsi 200 gram buah/hari menurunkan risiko stroke 32 persen.
Risiko stroke menurun 11 persen jika mengonsumsi 200 gram sayuran/hari.
"Memperbaiki diet dan gaya hidup penting untuk mengurangi risiko stroke dan jantung pada semua populasi. Secara khusus, diet kaya buah-buahan dan sayuran sangat dianjurkan karena memenuhi mikronutrien dan makronutrien dan asupan serat," ujar penulis studi, dari Medical College of Qingdao University in Qingdao, China, Dr. Yan Qu, seperti dilansir Medical News Today.
Hasil penelitian juga menunjukkan, konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan juga dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi mikrovaskular dan berefek menguntungkan untuk indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kolesterol, peradangan dan stres oksidatif.
Efek menguntungkan dari konsumsi kedua jenis makanan ini dapat dirasakan pria dan perempuan berapapun usianya.
AHA merekomendasikan, orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi 4-5 porsi sayuran dan buah-buahan per hari.
Semakin bervariasi warna dan tipe sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi maka semakin banyak asupan vitamin, mineral dan serat pada tubuh.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke ini, disebutkan pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan tinggi, kasus stroke menurun 42 persen selama empat tahun terakhir.
Namun, pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan menengah, kasus stroke justru dua kali lipat lebih tinggi.
Kemudian, angka kematian tertinggi akibat stroke ditemukan pada negara yang masyarakatnya berpenghasilan rendah.
Pada 2010, bahkan stroke menjadi penyebab utama kematian di China.
Para ahli kesehatan sepakat perbaikan diet dan gaya hidup, penting untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada semua populasi.
(ant)
Untuk keperluan studi, AHA melakukan meta analisis pada 20 studi yang dipublikasikan 19 tahun terakhir, demi memperkirakan efek umum konsumsi sayuran dan buah pada stroke.
Meta analisis ini mencakup 760.629 orang partisipan dan 16.981 kasus stroke.
Hasil meta analisis menunjukkan, konsumsi 200 gram buah/hari menurunkan risiko stroke 32 persen.
Risiko stroke menurun 11 persen jika mengonsumsi 200 gram sayuran/hari.
"Memperbaiki diet dan gaya hidup penting untuk mengurangi risiko stroke dan jantung pada semua populasi. Secara khusus, diet kaya buah-buahan dan sayuran sangat dianjurkan karena memenuhi mikronutrien dan makronutrien dan asupan serat," ujar penulis studi, dari Medical College of Qingdao University in Qingdao, China, Dr. Yan Qu, seperti dilansir Medical News Today.
Hasil penelitian juga menunjukkan, konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan juga dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi mikrovaskular dan berefek menguntungkan untuk indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kolesterol, peradangan dan stres oksidatif.
Efek menguntungkan dari konsumsi kedua jenis makanan ini dapat dirasakan pria dan perempuan berapapun usianya.
AHA merekomendasikan, orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi 4-5 porsi sayuran dan buah-buahan per hari.
Semakin bervariasi warna dan tipe sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi maka semakin banyak asupan vitamin, mineral dan serat pada tubuh.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke ini, disebutkan pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan tinggi, kasus stroke menurun 42 persen selama empat tahun terakhir.
Namun, pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan menengah, kasus stroke justru dua kali lipat lebih tinggi.
Kemudian, angka kematian tertinggi akibat stroke ditemukan pada negara yang masyarakatnya berpenghasilan rendah.
Pada 2010, bahkan stroke menjadi penyebab utama kematian di China.
Para ahli kesehatan sepakat perbaikan diet dan gaya hidup, penting untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada semua populasi.
(ant)
orgin source : http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/05/11/94873/konsumsi_200_gram_sayuran_dan_buah_kurangi_risiko_stroke/#.U9whZeN_tZk
Subscribe to:
Posts (Atom)