Tuesday, August 19, 2014

Cara Membuat CABE KERING DAN CABE BUBUK

 Cara Membuat CABE KERING DAN CABE BUBUK

Dalam beberapa masakan Asia, bubuk cabai merupakan salah satu bahan yang cukup sering digunakan. Tetapi, bahan ini tidak begitu mudah didapatkan.

Jangan khawatir, bubuk cabai dapat Anda buat sendiri di rumah dengan mudah. Berikut beberapa langkahnya, seperti dilansir thechilikilling.com.

Pertama-tama buang isi cabai merah besar jika Anda tidak ingin bubuk cabai Anda memiliki rasa pahit. (sesuai selera). Potong cabai menjadi dua bagian.
Siapkan oven, letakkan cabai pada loyang dan panggang selama sekitar 3-4 menit pada suhu 150 derajat Celcius.
Tambahkan jintan yang disangrai hingga berubah warna sekitar 2-3 menit. Jintan yang digunakan dengan perbandingan 1: 10 dengan cabai.
Dinginkan kedua bahan tersebut, kemudian blender dengan blender kering hingga halus.
Bubuk cabai anda sudah siap digunakan.
Mudah bukan, Ladies? Tambahkan sensasi pedas pada makanan Anda dengan bubuk cabai buatan sendiri.

Monday, August 18, 2014

Cabai Kering

Sistem Agribisnis dengan Komoditi Cabai Merah
Sub Sistem Agroindustri
Sekalipun cabai merah mempunyai prospek permintaan yang baik, tetapi sektor budidaya cabai merah dalam skala usaha kecil masih menghadapi berbagai masalah atau kendala. Permasalahan/kendala utama yang dapat menyebabkan bisnis usaha kecil budidaya cabai merah sering menghadapi resiko gagal, tidak adanya kepastian jual, harga yang berfluktuasi, kemungkinan rendahnya margin usaha, lemahnya akses pasar, dan ketidakmampuan untuk memenuhi persyaratan teknis bank.
Upaya yang ditempuh untuk membantu Usaha Kecil (UK) dalam bidang agribisnis budidaya cabai merah agar mereka mampu memanfaatkan peluang dan sekaligus untuk memecahkan masalah yang dihadapi (kelemaha dalam sistem, penerapan teknolodi, kelemahan dalam distribusi/pemasaran) dilaksanakan melalui pengembangan kebijakan di sektor-sektor pemerintah, moneter dan di sektor riil. Antara lain dengan : menyediakan kredit yang sesuai dan cocok untuk agribisnis berskala kecil, menciptakan kondisi yang kondusif bagi pengembangan tanaman hortikultura sayut-sayuran yang tergolong rempah-rempah termasuk di dalamnya untuk mata dagangan cabai merah dan memberikan jaminan keberhasilan proyek melalui penerapan pengembangan budidaya cabai merah.
Ada beberapa hal terkait dengan agroindustri cabai merah :
1.     Tepung cabai merah
Tepung cabai merah kering terutama banyak dimanfaatkan sebagai bubuk murni pelengkap bumbu masakan instan seperti mie atau bihun. Disamping itu mulai dikembangkan pula dalam bentuk kemasan botol atau alumunium foil.
-          Proses pembuatan tepung cabai
Bubuk cabai merah dibuat dari cabai merah yang dikeringkan. Proses pengolahan dari cabai segar menjadi bubuk cabai melalui tahapan sebagai berikut :
a.       Sortasi (pemilihan)
Sortasi (pemilihan) dilakukan untuk memilih cabai merah yang baik, yaitu tingkat kemasakannya di atas 60%, sehat, dan fisiknya mulus (tidak cacat).
b.      Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan sisa-sisa pestisida. Pencucian dilakukan sampai bersih dan tangkai cabai dibuang.
c.       Pembelahan
Pembelahan dulakukan sebelum pengeringan. Tujuannya untuk mempercepat waktu pengeringan. Pada waktu melakukan pembelahan, sebaiknya menggunakan sarung tangan plastic agar terhindar dari rasa pedas.
d.      Blanching
Cabai merah yang telah bersih direndam dalam air panas yang hampir mendidih (90OC) dan telah diberi kalsium metabisulf atau atrium bisufit 2g/l air (0,2%) selama ± 6 menit. Setiap kilogram cabai dibutuhkan air panas ± 1,51 g/l. Kemudian cabai diangkat dan dimasukkan ke dalam air dingin, sehingga proses pemanasan terhenti. Cabai ditiriskan dan selanjutnya siap dikeringkan. Tujuanblanching untuk mempercepat waktu pengeringan, mencegah browning, dan memperpanjang daya simpan. Selain itu juga untuk mencegah cabai menjadi keriput dan warna tidak kusam akibat proses pengeringan.
e.       Pengeringan
Setelah melakukan tahapan blanching, cabai siap dikeringkan. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara :
·                 Pengeringan alami
·                 Pengeringan buatan
Pada pengeringan alami, cabai dijemur selama  ± 8 – 10 hari dengan panas matahari. Apabila cuaca kurang baik, pengeringan relatif lama (12 – 15 hari). Cara ini biayanya cukup murah, tetapi kelemahannya sangat bergantung pada cuaca dan dapat mengakibatkan turunnya kualitas cabai kering yang dihasilkan. Guna mempercepat waktu pengeringan serta meningkatkan kualitas cabai, pengeringan dilakukan dengan pengering buatan (oven) pada suhu 60OC selama 10 – 15 jam. Pada tahap ini suhu alat pengering harus diperhatikan jangan sampai melebihi  60OC. Saat pengeringan, bahan sebaiknya dibolak-balik setiap 3 – 4 jam agar keringnya merata. Pengeringan dapat diakhiri apabila kadar air telah mencapai 7 – 8 % atau bilai cabai merah kering sudah mudah dipatahkan. Penyusutan berat sekitar 80 – 85 %, yaitu dari 30 kg cabai segar akan dihasilkan 4 – 5 kg cabai kering.
f.       Penggilingan
Cabai merah yang sudah kering dihaluskan dengan menggunakan alat penepung (gilingan) sehingga diperoleh bubuk cabai merah. Selain gilingan dapat juga digunakan blender (rumah tangga), gilingan kopi atau mesin giling khusus bubuk cabai yang biasanya digunakan untuk keperluan industry menengah ke atas.


2.     Abon cabai merah
Abon merupakan salah satu jenis lauk yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Selain praktis dan tahan lama, abon memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Ada banyak merk serta jenis abon yang bisa kita temui di pasaran. Yang saat ini sedang banyak digemari orang adalah abon cabai. Sebuah penemuan yang cukup fenomenal karena setelah sekian lama kita mengenal abon yang terbuat dari aneka daging, mulai dari sapi, ayam, sampai ikan dan sekarang muncul abon cabe yang ternyata peminatnya juga sangat banyak.
Abon cabai merah merupakan tindak lanjut dari proses pengeringan cabai. Dalam proses pembuatannya, setelah cabai merah mengering, cabai merah diolah menjadi abon dan ditambahkan materi sesuai kebutuhan. Ada beberapa jenis abon cabai merah yang cukup dikenal, yaitu :
-          Abon cabai merah original (abon cabai merah yang hanya menggunakan cabai merah tanpa ditambahkan bahan yang lain)
-          Abon cabai merah ebi (abon cabai merah dengan menggunakan ebi)
-          Abon cabai merah teri (abon cabai merah dengan ditambahkan teri)

Berikut merupakan cara pembuatan abon cabai merah original.
1.      Cuci bersih cabe merah keriting dan cabe rawit, kemudian tiriskan.
2.      Keringkan kedua jenis cabe yang telah dicuci bersih tadi dengan cara dijemur dibawah sinar matahari secara langsung atau dengan menggunakan oven
3.      Setelah cabe benar-benar kering, tidak mengandung air lagi, maka cabe siap dihaluskan.
4.      Haluskan cabe dengan menggunakan food processor atau blender biasa.
5.      Setelah cabe halus dan teksturnya ringan, pindahkan cabe ke dalam baskom kering.
6.      Haluskan semua bahan bumbu kemudian tumis sampai harum di wajan yang berukuran besar.
7.      Masukkan cabe yang sudah halus ke dalam wajan, aduk terus sampai semua bumbu tercampur rata dan sangat kering (tidak berminyak lagi)
8.      Diamkan sampai dingin dan abon cabe siap disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat
Sedangkan untuk membuat abon cabai dengan variasi rasa lain, seperti ebi, bawang putih, teri, dll bisa dapat ditambahkan pada saat memasukkan cabai ke dalam wajan. Kemudian, gunakan sedikit saja minyak untuk menumis bumbu halus supaya abon yang dihasilkan tdiak berminyak. Tunggu abon sampai benar – benar dingin dan kemudian dilakukan pengemasan agar abon bisa tahan lama dan tidak berjamur.

3.     Saus cabai
Bahan Saus Sambal Kemasan :
·         Cabai rawit merah 100 gram
·         Cabai merah besar 100 gram
·         Garam 25 gram
·         Gula pasir 125 gram
·         Modified Starch Saus 30 gram
·         Cuka 25% 10 ml
·         Sodium Benzoat 2 gram
·         Anti Oksidan 0,5 gram
·         Bumbu masak 2 gram
·         Bawang putih giling 6 gram
·         Merica bubuk secukupnya
·         Air 600 ml
·         Pewarna secukupnya
Cara membuat Saus Sambal Kemasan :
1.     Haluskan cabai merah besar dan cabai rawit dengan blender, sisihkan.
2.     Larutkan modified starch dan 100 ml air, sisihkan.
3.     Campur gula dan 500 ml air, masak hingga mendidih dan gula larut.
4.     Tambahkan cabai merah yang sudah dihaluskan, aduk rata.
5.     Masukkan garam, bumbu masak, sodium benzoat, anti oksidan, garam, merica dan pewarna. Aduk rata.
6.     Tuang campuran modified starch sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
7.     Masukkan cuka, aduk rata.
8.     Angkat dan biarkan uap panasnya hilang, saus sambal siap dikemas.
Tips :
·         Cabai rawit bisa dikurangi atau ditambah sesuai selera untuk menyetel tingkat kepedasan.
·         Agar tidak langu, rebus dahulu cabai sebelum digiling selama 10 – 15 menit terhitung setelah air mendidih.
Keterangan bahan :
·         Cuka berfungsi sebagai pemberi rasa asam pada sambal, agar pengawet bekerja maksimal. Untuk memperoleh cuka 25% sebanyak 100 ml, dengan biaya lebih murah saja 75 ml air mineral ( aquadest ) dengan 25 ml Acetic Acid Glasial.
·         Sodium benzoat berfungsi sebagai pengawet, bersama-sama cuka 25% akan mengawetkan sambal agar tidak cepat rusak.
·         Anti oksidan berfungsi untuk mencegah terjadinya perubahan warna.
·         Modified starch saus berfungsi sebagai pengental dan pada penyimpanan baik suhu rendah atau tinggi, viskositas atau kekentalannya lebih stabil. Tidak disarankan menggunakan pengental dari tepung kanji / tapioka karena dalam penyimpanan bisa menimbulkan air dan kekentalannya tidak stabil.
·         Pewarna yang digunakan adalah peawarna makanan atau bisa juga carmoisine / Ponceau 4R. Fungsi pewarna disini agar sambal yang dihasilkan warnanya bisa bagus

Origin source : http://prayogo23.blogspot.com/2012/03/sub-sistem-agribisnis-cabai-merah.html

Friday, August 1, 2014

Konsumsi 200 Gram Sayuran dan Buah Kurangi Risiko Stroke



MedanBisnis - Jakarta. Sebuah penelitian terbaru dari American Heart Association (AHA) menunjukkan, konsumsi 200 gram/hari sayuran dan buah -buahan dapat mengurangi risiko stroke.

Badan kesehatan dunia, WHO, memperkirakan peningkatan konsumsi sayuran dan buah hingga 600 gram/hari dapat mengurangi risiko stroke sebanyak 19 persen.
Untuk keperluan studi, AHA melakukan meta analisis pada 20 studi yang dipublikasikan 19 tahun terakhir, demi memperkirakan efek umum konsumsi sayuran dan buah pada stroke.

Meta analisis ini mencakup 760.629 orang partisipan dan 16.981 kasus stroke.
Hasil meta analisis menunjukkan, konsumsi 200 gram buah/hari menurunkan risiko stroke 32 persen.

Risiko stroke menurun 11 persen jika mengonsumsi 200 gram sayuran/hari.
"Memperbaiki diet dan gaya hidup penting untuk mengurangi risiko stroke dan jantung pada semua populasi. Secara khusus, diet kaya buah-buahan dan sayuran sangat dianjurkan karena memenuhi mikronutrien dan makronutrien dan asupan serat," ujar penulis studi, dari Medical College of Qingdao University in Qingdao, China, Dr. Yan Qu, seperti dilansir Medical News Today.

Hasil penelitian juga menunjukkan, konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan juga dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi mikrovaskular dan berefek menguntungkan untuk indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kolesterol, peradangan dan stres oksidatif.

Efek menguntungkan dari konsumsi kedua jenis makanan ini dapat dirasakan pria dan perempuan berapapun usianya.
AHA merekomendasikan, orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi 4-5 porsi sayuran dan buah-buahan per hari.
Semakin bervariasi warna dan tipe sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi maka semakin banyak asupan vitamin, mineral dan serat pada tubuh.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke ini, disebutkan pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan tinggi, kasus stroke menurun 42 persen selama empat tahun terakhir.

Namun, pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan menengah, kasus stroke justru dua kali lipat lebih tinggi.

Kemudian, angka kematian tertinggi akibat stroke ditemukan pada negara yang masyarakatnya berpenghasilan rendah.

Pada 2010, bahkan stroke menjadi penyebab utama kematian di China.
Para ahli kesehatan sepakat perbaikan diet dan gaya hidup, penting untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada semua populasi. 
(ant)

orgin source : http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/05/11/94873/konsumsi_200_gram_sayuran_dan_buah_kurangi_risiko_stroke/#.U9whZeN_tZk

Thursday, July 31, 2014

HIDROPONIK SISTEM


Hidroponik adalah cara bertanam menggunakan air. Namun bukan sembarang air yang digunakan. Air tersebut telah dicampur dengan nutrisi atau pupuk hidroponik. Pupuk hidroponik terdiri-dari unsur makro dan unsur mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur makro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, sedangkan unsur mikro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
Berikut adalah beberapa system hidroponik:
Sistem sumbu (Wicks system) atau Hidroponik sistem sumbu/wicks

Wick system merupakan system yang sangat baik bagi pemula, karena sangat mudah dalam mengaplikasikannya. Nutrisi mengalir ke akar tanaman dengan bantuan sumbu melalui gayakapiler. Sistem ini dapat juga menggunakan air pump untuk menciptakan gelembung udara dalam bak. Namun tanpa air pump juga tidak masalah. Karena system ini adalah system pasif (air tidak mengalir), hal yang perlu diperhatikan adalah jentik nyamuk yang sering bersarang di dalam bak. Untuk mengatasi hal ini cek air nutrisi dalam bak setiap satu minggu sekali, dan buang jentik nyamuk. Stadium jentik nyamuk kurang lebih 1 minggu dan stadium pupa sekitar 12 hari. Pupa adalah stadium terakhir nyamuk dalam air. Cara lain untuk mengatasi jentik adalah dengan memelihara ikan cupang di dalam bak.

Sistem rakit apung ( The Raft System)

Tanaman diapungkan ke dalam nutrisi menggunakan Styrofoam. Hidroponik ini sangat mudah diterapkan. Untuk skala bisnis biasanya system ini dilengkapi dengan  air pump untuk membantu suplai oksigen. Namun untuk skala hobi tanpa air pump  pun masih bisa diterapkan.


Sistem NFT (The Nutrient Film Technique)

Sistem NFT banyak diadopsi oleh perkebunan hidroponik skala bisnis. Air nutrisi yang mengalir mengenai perakaran tanaman setipis film. Dalam system ini dibutuhkan pompa  untuk sirkulasi air nutrisi. Tanaman diletakan kedalam talang atau pipa pvc, kemudian dilirkan nutrisi. Nutrisi akan mengalir dari satu unjung talang ke ujung talang lainnya  dan ditampung, dari penampungan nutrisi dialirkan kembali ke talang  secara terus menerus.
NFT di pameran KOI Jakarta


Metode Dutch Bucket

Metode ini banyak digunakan untuk menanam tomat. Pot-pot diisi dengan media tanam perlite, zeolit atau hidroton. Nutrisi dialirkan melalui pipa dan selang kecil menggunakan pompa. Air nutrisi mengalir dari permukaan pot menuju bawah pot mengenai perakaran tanaman. Pot bagian bawah tidak berlubang. Pot dilubangi dibagian samping dan dipasangi pipa untuk mengalirkan sisa nutrisi menunju penampungan. Nutris dalam penampungan ini akan dipompakan kembali ke dalam pot-pot secara terus menerus.





Metode Drip Irrigation

Metode ini menggunakan prinsip nutrisi diteteskan kepada media tanam. Pot-pot diisi dengan media tanam seperti: cocopeat, sekam bakar atau campuran keduanya. Nutrisi diangkat menggunakan pompa yang dialirkan melalui selang kecil yang dipasangi dripper. Lama tetesan dapat disetting menggunakan timer, misalnya lama tetesan 15 menit dan tiga kali sehari. Untuk skala hobby kita dapat memanfaatkan botol bekas dengan plant water spikes  atau botol bekas, selang kecil dan bubble set.
Tomat drip irrigation di Pawaka valley

Aeroponik (Aerophonics)
Sistem ini menngunakan system pengkabutan nutrisi pada bagian perakaaran tanaman. Perakaran tanaman ditempatkan mengantung, dan dibagian bawah dibuat semburan  nutrisi tipis-tipis menggunakan pompa.

Vertical Gardening
Sistem ini memanfaatkan pipa pvc, dimana tanaman ditempatkan pada sisi-sisi pipa yang diposisikan berdiri (menggantung). Kemudian nutrisi dialirkan melalui pipa dan selang kecil dari atas pipa sehingga nutrisi mengalir karena gaya gravitasi kebawah  menuju penampungan, yang kemudian dipompa kembali ke bagian atas pipa.

Untuk skala hoby dapat digunakan pipa PVC yang diberi lubang pada sisi-sisnya dan diberi dudukan pada bagian bawah menggunakan semen. Aliran nutrisi dapat digunakan botol bekas yang dipasangi water plant stake yang ditancapkan pada  permukaan atas PVC. Media tanam yang digunakan dapat dipilih cocopeat atau  sekam bakar atau campuran keduanya.

hidroponik sistem sumbu

Cara Bertanam Hidroponik Sistem Wick

on Monday, June 11, 2012 

Cara bertanam hidroponik sistem wick sudah di singgung pada artikel cara menanam hidroponik sederhana di pekarangan. Pada artikel ini akan di ulas lebih dalam tentang carabertanam hidroponik sistem wick yang mudah di aplikasikan di rumah anda. Pada dasarnya ada 6 jenis hidroponik sistem, termasuk Wick, Budaya AirEbb dan Aliran, tetes, Film Teknik Hara, dan aeroponik.  

Di antara berbagai jenis sistem hidroponik, cara bertanam hidroponik  sistem Wick adalah jenis yang paling sederhana. Cara bertanam hidroponik Wick sistem sebuah solusi pemberian nutrisi  lewat di media tumbuh melalui Sumbu yang digunakan sebagai reservoir. Sistem ini dapat menggunakan berbagai media tanam, misalnya Perlite, Vermiculite,  kerikil pasir, sekam bakar, dan serat/ serbuk kulit buah Kelapa. Cara bertanam hidroponik ini juga dikenal dengan sistem sumbu.

cara bertanam hidroponik
Cara betanama hidroponik sistem Wick

Cara Bertanam Hidroponik - Mekanisme Pembuatan

Pada cara bertanam hidroponik sistem wick ini sumbu yang digunakan bisa dari sumbu kompor, kapas atau kain bekas. Akar tanaman tidak dicelupkan langsung ke dalam air, melainkan, mereka tumbuh dalam beberapa bahan penahan air seperti rockwool atau sabut kelapa. Cara bertanam hidroponik sistem sumbu adalah pasif, tidak ada energi atau listrik yang  digunakan untuk memberikan solusi nutrisi hidroponik pada tanaman. Ujung sumbu ditempatkan dalam reservoir yang berisi larutan nutrisi. Ujung lain dari sumbu ditempatkan dalam media tanam, lebih dekat ke akar tanaman, untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar. Karena tanaman membutuhkan lebih banyak air dan nutrisi, maka disusun sumbu dan ke penahan air media tanam oleh tindakan kapiler. Dengan demikian tanaman mengambil  larutan nutrisi  dari ujung-ujung sumbu dan media tanam yang terlewati oleh sumbu menjadi lembab. 

Hidroponik Sistem Wick
Hidroponik Sistem Wick

Pada Hidroponik, ada kebutuhan besar untuk aerasi yang baik. Dalam sistem sumbu hidroponik udara tersedot oleh akar tanaman bersama dengan larutan nutrisi. Sebuah media tumbuh yang memadai juga membantu untuk memastikan bahwa tanaman menerima cukup udara. Dengan sistem hidroponik sumbu, sebagai reservoir akan habis, dapat diisi lagi dengan manual. Hal ini tidak perlu menggunakan pompa seperti yang dilakukan dalam  sistem hidroponik lainya.

Sistem Wick
Sistem Wick

Cara bertanam hidroponik sistem wick atau sumbu ini sangat mudah diterapkan terutama untuk tanaman hidroponik sayur seperti kangkung, sawi, seledri, pakcoy dan lain-lain. Selamat mencoba!

Mawar Hidroponik Sistem Wick
Mawar Hidroponik Sistem Wick

Tanaman Sawi Sistem Wick
- See more at: http://carahidroponik.blogspot.com/2012/06/cara-bertanam-hidroponik-sistem-wick.html?utm_source=BP_recent#sthash.WMtpmURL.dpuf

hidroponik: kebutuhan air 1/20 dari tanam konvensional

Tanaman Hidroponik - Manfaat dan Keunggulannya



Tanaman Hidroponik
Contoh Tanaman Hidroponik
Mari mengenal tanaman hidroponik. Hidroponik merupakan metode bercocok tanam atau budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan menggunakan media selain tanah seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Pada media tersebut di larutkan nutrisi hidroponik yang merupakan campuran bahan kimia yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman hidroponik.


 

Manfaat dan Kenggunulan Tanaman Hidroponik


Tanaman hidroponik bisa dilakukan skala skecil di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman hidroponik antara lain ramah lingkungan, hemat air karena penggunaan  air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi  CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.  Lebih hemat aktu dan tenaga karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari.  Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu dan  dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.

Contoh Tanaman Hidroponik


Tanaman hidroponik menjadi unggul bukan hanya di kalangan pebisnis tanaman dan sayuran tetapi juga dikalangan masyarakat yang hobi bercocok tanam terutama di daerah urban dan perkotaan. Beberapa tanaman hidrponik yang umum adalah sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll. Bagi kaum vegetarian dan masyarakt yang mengerti arti pentingny sayuran bagi tubuh, pemilihan tanaman hidroponik sangat penting karena sangat menyehatkan dan banyak manfaatnya.
- See more at: http://carahidroponik.blogspot.com/2012/05/tanaman-hidroponik-manfaat-dan.html#sthash.pPH3RH86.dpuf

gel hormon penumbuh akar




Cara Membuat Gel Hormon Penumbuh Akar

Bagi yang biasa mencangkok dan stek tentu familiar dengan hormon penumbuh akar. Di pasaran hormon penumbuh akar dijual dengan berbagai bentuk, ada yang serbuk, cair, pasta maupun gel. Salah satu hormon penumbuh akar terbaik yang ada di pasaran adalah CLONEX® Rooting Hormone Gel, harganya tergolong tinggi, untuk mendapatkan 1 botol CLONEX® Rooting Hormone Gel dengan isi 50ml kita harus menebusnya seharga Rp 150.000. Tapi tahu tidak? ternyata kita bisa membuat sendiri gel hormon penumbuh akar yang performanya tidak kalah dengan CLONEX®.
Beberapa tahun lalu saya mengikuti pelatihan kultur jaringan yang diadakan oleh Ir Edhi Sandra, saat itu diajarkan membuat media kultur jaringan (Murashige and Skoog medium) dengan bahan-bahan yang murah dan mudah didapatkan. Dari resep itu iseng-iseng saya modifikasi menjadi gel penumbuh akar, dan hasilnya WOW Amazing!!! Tentu saja resep media kultur jaringan yang dimodif bisa menumbuhkan akar dengan bagus, karena nutrisi dan hormon media kultur jaringan tersebut dirancang untuk menumbuhkan semua bagian tanaman (akar, tunas dan daun) walaupun berasal dari sedikit bagian tanaman. Mari kita lanjutkan dengan membahas peralatan, bahan dan cara pembuatan 500ml Gel Hormon Penumbuh Akar.

Peralatan Untuk Membuat Gel Hormon Penumbuh Akar

  1. Timbangan kecil (bisa menimbang massa 1 gram dengan cukup akurat)
  2. Blender (untuk membuat jus tauge)
  3. Saringan kopi (untuk menyaring ampas jus tauge)
  4. Gelas piala 500ml
  5. Pengaduk kaca
  6. Panci anti lengket
  7. Kompor gas
  8. Pengaduk teflon
  9. 4 botol selai Ukuran 250ml yang ada tutupnya
  10. 8 plastik gula
  11. 40 karet gelang
  12. Autoclave (bisa digantikan panci presto)

Bahan Untuk Membuat Gel Hormon Penumbuh Akar

  1. 150ml air kelapa muda
  2. 150ml jus tauge (kecambah kacang hijau) yang sudah disaring ampasnya
  3. 1 gram pupuk daun lengkap (makro dan mikro) dengan P tinggi (Gandasil B, Hyponex, Grow More, Rosasol-P, Green World Pujib)
  4. 10 gram gula pasir
  5. 250ml gel Lidah Buaya (Aloe vera)

Cara Mengambil Gel Lidah Buaya

Cara Membuat Gel Hormon Penumbuh Akar

  1. Masukkan semua bahan selain gel Lidah buaya ke dalam gelas piala 500 ml, lalu aduk rata dengan pengaduk kaca.
  2. Masukkan bahan-bahan yang sudah sudah diaduk rata tadi ke dalam panci, kemudian nyalakan kompor, bahan-bahan diaduk dengan pengaduk teflon hingga mendidih.
  3. Jika sudah mendidih kompor dimatikan dan biarkan suhu campuran bahan-bahan mencapai suhu ruangan.
  4. Masukkan gel lidah buaya dan aduk sampai tercampur rata.
  5. Masukkan campuran gel ke dalam botol selai, tiap botol selai isi 1/2 volumenya saja.
  6. Tiap botol selai yang sudah diisi ditutup rapat dengan 2 rangkap plastik gula yang dilipat persegi dan diikat dengan 10 karet gelang.
  7. Masukkan botol selai yang berisi gel hormon penumbuh akar ke dalam autoclave, nyalakan kompor hingga suhu autoclave 121 derajat Celcius dan tekanan manometer mencapai indikator sterilisasi (biasanya memakan waktu 3 hingga 5 menit untuk mencapai kondisi ini), pada kondisi tersebut biarkan selama 15 menit.
  8. Setelah disterilkan selama 15 menit matikan kompor, tunggu sampai tekanan dalam autoclave habis, kemudian keluarkan botol selai dan biarkan suhunya turun hingga sama dengan suhu ruangan.
  9. Setelah dingin ganti tutup botol selai dengan tutup seharusnya, saat ini gel bisa digunakan untuk mencangkok maupun stek.
*Jika menggunakan panci presto, waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan lebih lama dibandingkan autoclave. Pada panci presto tidak terdapat manometer, maka sebagai gantinya indikator uap (semacam pentil) yang dijadikan acuan, waktu sterilisasi dimulai saat indikator terangkat maksimal (memakan waktu 15-20 menit untuk mencapai kondisi ini) dan pada kondisi tersebut biarkan selama 15 menit baru kompor dimatikan.
*Beri tatakan/penyangga agar botol selai tidak langsung menyentuh dasar panci presto, jika menggunakan autoclave biasanya sudah ada penyangga yang membuat botol selai tidak menyentuh dasar autoclave.
*Simpan gel di dalam kulkas agar awet, gel bisa bertahan hingga 1 tahun jika disimpan dalam kulkas, di luar kulkas gel hanya bertahan 2 bulan.
Selamat mencoba membuat gel hormon penumbuh akar sendiri, jika sudah punya peralatan biaya produksinya sangat murah.
Terima kasih  Ir Edhi Sandra atas ilmu pengetahuan dan tips-nya, berikut kredit atas ilmunya yang bermanfaat: